Kembalilah ke Rumahmu
Maret 14, 2017
Rindu...
Terlalu usang untuk selalu mengadu
Terkadang terdengar namun tak jarang teracuh
Bukan lagi sekedar hanya bertemu,
Tapi rasa akan hilang membawa jemu.
Mungkin hampir sudah terlalu lama untuk memendam diam dengan
sepi.
Meringkih dengan sebait pun tak terucap dibibir.
Aduan pun kadang kembai menjadi api.
Apalah daya hanya ingin mendamaikan diri.
Aku cukup memendam setiap kesendirian dan kepergianmu.
Kau memang tak pergi, namun aku selalu merasa kau terlampau
jauh untuk pergi.
Semakin lama semakin terus kau hanyut dalam duniamu, aku
hanya terdiam melihat kau bergerak sana kemari meninggalkan sepi.
Tak apa, pergilah, berkelanalah, aku tetap menunggu dirumah.
Aku masih tetap bisa tegak berdiri dan tak turut menambah
bebanmu.
Dan tentu, aku memilih diam agar kau tak berpikir apa apa
tentangku.
Tenang, aku masih tetap kuat menahannya sendiri.
Jangan khawatir, aku tak akan membocorkannya ditengah tengah
rumitnya masalahmu yang lain.
Aku adalah sepersekian ribu, masih banyak hal yang harus kau
pikirkan lebih dulu.
Aku yang salah, karena terhanyut kebahagiaan diawal olehmu.
Cerita memupuk indah, sudah cukup membahagiakan kesan
pertamamu.
Sekarang adalah waktunya aku untuk tetap membuatmu tenang J
Bukankah kehidupan itu berputar bukan?
Jadi tetap tenanglah, aku tak apa.
Aku akan membiasakan keadaan sampai benar benar aman.
Ingat, aku adalah rumah. Seberapa sering hujan dan badai
menghempaskan dirinya rumah akan tetap kokoh berdiri.
Mungkin hanya lubang lubang kecil yang harus ditutupi,
itupun aku masih sanggup memperbaikinya sendiri.
Kau, pergilah. Tetap berkelanalah.
Temukan bahagia yang tepat, sesudah kau temukan, kuharap kau
cepat pulang.
Karena rumah selalu rindu dengan hadirmu.(apr)
0 komentar