One night I stand I remind of you Our hope and dream Tears in my eyes When you gone so fast When I realized you know I can be perfect I fall from you You make me like I can't stand with you You make me like I can't live with you I can't hold your hand So please don't let me down...
aku tak tahu kenapa rasa rindu ini muncul kembali ketika aku telah menghapus dan membuang rasa ini.. tapi apa yang terjadi........ otakku tak berhenti berkerja untuk memikirkanmu... hatiku tak berhenti pilu dalam hampa karna tak tersampaikan apa yang aku rasa.. mungkin aku cukup bodoh untuk memiliki rasa seperti ini... tapi bagaimana aku bisa memunafikan semua perasaanku sedangkan mata dan batin ini tak dapat...
ada rasa yang menggetarkan hatiku ketika melihat ceritamu dan ceritanya dulu....
Memang sudah lama, tapi ketika otak kecilku nakal untuk mencari dan menggalinya, tersentak mata tertuju pada wacana lampau. Kata kata yang indah, emoticon emoticon manjamu, dan semua yang menggambarkan bagaimana rasa mu dan rasa dirinya pada commen di facebook itu.
Jadul rasanya hari gini masih buka facebook, tapi dari facebooklah kita memulainya. Dan asal muasal jika kau ingin mengenali tentangnya, maka kau harus telusuri situs maya miliknya, dan itu yang aku lakukan;)
Sudah berkisar 2tahun kira kira, hanya saja semua memori yang kalian jalani untuk 3tahun itu terbuang dengan sia sia hanya karena keegoisan belaka. Sangat disayangkan, aku yang tak menjalaninya juga merasakan heran kenapa cerita akhirnya menjadi seperti ini.
Aku memang tidak mempunyai hak, tapi aku hanya senang untuk memperhatikan sekitar dan berkomentar ria dalam diriku saja. Dan menjadi tolak ukur pada diriku sendiri..
Ternyata ceritamu dulu lebih mengasikkan ketimbang dengan ceritamu sekarang, dengan dirinya kau bahagia, dengan dirinya kau suka cita, dan dengan dirinya pula kau memulainya.Memulai semua harapan dan membangun masa depan.
Tentu jauh Berbeda dengan aku, aku yang menurutmu tak ada apa apanya dibandingkan dengan dia. Dia milikmu segalanya, dia pujaanmu, dia permatamu, dia belahan jiwamu dan hal hal lebay yang kau utarakan seakan itu nyata tentang apa yang kau rasa.
Aku seolah menjadi wanita yang konyol, terombang ambing dengan rasa, yang selalu berfikir tanpa habis dan selalu jatuh pada lubang, ntah itu lubang yang sama, kecil atau besar dan entahlah kenapa masih saja aku berjalan dan menapakinya dengan tetap teguh untuk berpegang denganmu.
Sejauh jauhnya kau berlari, sepertinya aku juga mengikuti arus langkah kakimu. Hingga suatu saat aku tersesat dan kau hanya meninggalkanku dalam ejekanmu. Aku terlihat seperti ditampar pada kosongnya angin lalu, tak terasa namun pedih..
Seperti kisah dongeng-dongeng dulu, semua hanya terdengar lelucon dan tak ada fakta yang ditemukan. Hal yang aneh, tapi masih saja menjadi kepercayaan. Dan sampai saat inilah aku pun tak tau apa ujung dari cerita ini... Hehehehe
Memang sudah lama, tapi ketika otak kecilku nakal untuk mencari dan menggalinya, tersentak mata tertuju pada wacana lampau. Kata kata yang indah, emoticon emoticon manjamu, dan semua yang menggambarkan bagaimana rasa mu dan rasa dirinya pada commen di facebook itu.
Jadul rasanya hari gini masih buka facebook, tapi dari facebooklah kita memulainya. Dan asal muasal jika kau ingin mengenali tentangnya, maka kau harus telusuri situs maya miliknya, dan itu yang aku lakukan;)
Sudah berkisar 2tahun kira kira, hanya saja semua memori yang kalian jalani untuk 3tahun itu terbuang dengan sia sia hanya karena keegoisan belaka. Sangat disayangkan, aku yang tak menjalaninya juga merasakan heran kenapa cerita akhirnya menjadi seperti ini.
Aku memang tidak mempunyai hak, tapi aku hanya senang untuk memperhatikan sekitar dan berkomentar ria dalam diriku saja. Dan menjadi tolak ukur pada diriku sendiri..
Ternyata ceritamu dulu lebih mengasikkan ketimbang dengan ceritamu sekarang, dengan dirinya kau bahagia, dengan dirinya kau suka cita, dan dengan dirinya pula kau memulainya.Memulai semua harapan dan membangun masa depan.
Tentu jauh Berbeda dengan aku, aku yang menurutmu tak ada apa apanya dibandingkan dengan dia. Dia milikmu segalanya, dia pujaanmu, dia permatamu, dia belahan jiwamu dan hal hal lebay yang kau utarakan seakan itu nyata tentang apa yang kau rasa.
Aku seolah menjadi wanita yang konyol, terombang ambing dengan rasa, yang selalu berfikir tanpa habis dan selalu jatuh pada lubang, ntah itu lubang yang sama, kecil atau besar dan entahlah kenapa masih saja aku berjalan dan menapakinya dengan tetap teguh untuk berpegang denganmu.
Sejauh jauhnya kau berlari, sepertinya aku juga mengikuti arus langkah kakimu. Hingga suatu saat aku tersesat dan kau hanya meninggalkanku dalam ejekanmu. Aku terlihat seperti ditampar pada kosongnya angin lalu, tak terasa namun pedih..
Seperti kisah dongeng-dongeng dulu, semua hanya terdengar lelucon dan tak ada fakta yang ditemukan. Hal yang aneh, tapi masih saja menjadi kepercayaan. Dan sampai saat inilah aku pun tak tau apa ujung dari cerita ini... Hehehehe
Jikalau harus aku tau bahwa pertemuan itu hanya berkisaran untuk pertemuan terakhir tanpa ada mengisahkan sesuatu hal yang membuat hati ini bahagia, alangkah lebih menariknya jika pertemuan yang singkat itu menjadi momentum yang tak terlupakan. Tapi ternyata aku salah, pertemuan yg direncanakan dengan amarah ternyata berakhir dengan amarah pula. Sangat disayangkan saat perasaan aku yang mulai kembali lalu kau yang menjauh...