Cinta Seorang Akhwat≈
Mei 13, 2012
Aku mengagumimu.. mengagumi perangaimu.. tapi
kekagumanku ini harus terpendam karena aku tak ingin engkau menjadi sombong
karena pujianku, dan harus aku pendam karena aku tak ingin pujianku terlontar
kepada orang yang belum halal bagiku.
Pahamilah wahai insan yang baik, selamanya aku hanya akan diam bersama dengan
perasaanku kepadamu karena yang aku pilih bukanlah insan yang aku cintai,
tetapi insan yang paling mencintaiku, dan jika engkau yang mencintaiku, maka
pinanglah aku semata-mata karena Allah.
Wahai insan, jika engkau mencintaiku, janganlah engkau katakan dihadapanku
karena aku tak ingin terlena oleh kata-katamu, dan aku tak ingin syaitan
mendekatkan aku dengan perbuatan-perbuatan yang nantinya menjadikan aku hamba
yang dzolim.
Jika benar engkau menginginkan aku menjadi permaisurimu, sampaikanlah niatmu
itu dihadapan keluargaku, dan katakan kepada mereka bahwa engkau dengan segera
akan meminang diriku untuk menjadi permaisurimu.
Namun aku pinta kepadamu, janganlah engkau datang bila engkau masih belum mampu
menjadi imam bagiku, bukannya aku pemilih, tetapi aku juga wanita yang lemah,
wanita yang butuh pembimbing menuju rahmat Allah.
Bagaimana mungkin aku menjadi istri yang patuh bila perintahmu akan melanggar
AturanNya, bagaimana mungkin aku bisa memperlakukanmu seindah mungkin sementara
engkau sendiri tidak dapat menjadi imam bagiku.
Wahai insan, persiapkanlah dirimu menjadi imam sebelum engkau memutuskan
mencintaiku karena cintamu akan menjadi sia-sia bila engkau tak mampu menjadi
imamku. Akan aku tolak pinanganmu bila engkau datang hanya bermodalkan cinta
yang semu.
≈≈≈
Aku mengagumimu.. mengagumi perangaimu.. tapi
kekagumanku ini harus terpendam karena aku tak ingin engkau menjadi sombong
karena pujianku, dan harus aku pendam karena aku tak ingin pujianku terlontar
kepada orang yang belum halal bagiku.
Pahamilah wahai insan yang baik, selamanya aku hanya akan diam bersama dengan perasaanku kepadamu karena yang aku pilih bukanlah insan yang aku cintai, tetapi insan yang paling mencintaiku, dan jika engkau yang mencintaiku, maka pinanglah aku semata-mata karena Allah.
Wahai insan, jika engkau mencintaiku, janganlah engkau katakan dihadapanku karena aku tak ingin terlena oleh kata-katamu, dan aku tak ingin syaitan mendekatkan aku dengan perbuatan-perbuatan yang nantinya menjadikan aku hamba yang dzolim.
Jika benar engkau menginginkan aku menjadi permaisurimu, sampaikanlah niatmu itu dihadapan keluargaku, dan katakan kepada mereka bahwa engkau dengan segera akan meminang diriku untuk menjadi permaisurimu.
Namun aku pinta kepadamu, janganlah engkau datang bila engkau masih belum mampu menjadi imam bagiku, bukannya aku pemilih, tetapi aku juga wanita yang lemah, wanita yang butuh pembimbing menuju rahmat Allah.
Bagaimana mungkin aku menjadi istri yang patuh bila perintahmu akan melanggar AturanNya, bagaimana mungkin aku bisa memperlakukanmu seindah mungkin sementara engkau sendiri tidak dapat menjadi imam bagiku.
Wahai insan, persiapkanlah dirimu menjadi imam sebelum engkau memutuskan mencintaiku karena cintamu akan menjadi sia-sia bila engkau tak mampu menjadi imamku. Akan aku tolak pinanganmu bila engkau datang hanya bermodalkan cinta yang semu.
≈≈≈
Pahamilah wahai insan yang baik, selamanya aku hanya akan diam bersama dengan perasaanku kepadamu karena yang aku pilih bukanlah insan yang aku cintai, tetapi insan yang paling mencintaiku, dan jika engkau yang mencintaiku, maka pinanglah aku semata-mata karena Allah.
Wahai insan, jika engkau mencintaiku, janganlah engkau katakan dihadapanku karena aku tak ingin terlena oleh kata-katamu, dan aku tak ingin syaitan mendekatkan aku dengan perbuatan-perbuatan yang nantinya menjadikan aku hamba yang dzolim.
Jika benar engkau menginginkan aku menjadi permaisurimu, sampaikanlah niatmu itu dihadapan keluargaku, dan katakan kepada mereka bahwa engkau dengan segera akan meminang diriku untuk menjadi permaisurimu.
Namun aku pinta kepadamu, janganlah engkau datang bila engkau masih belum mampu menjadi imam bagiku, bukannya aku pemilih, tetapi aku juga wanita yang lemah, wanita yang butuh pembimbing menuju rahmat Allah.
Bagaimana mungkin aku menjadi istri yang patuh bila perintahmu akan melanggar AturanNya, bagaimana mungkin aku bisa memperlakukanmu seindah mungkin sementara engkau sendiri tidak dapat menjadi imam bagiku.
Wahai insan, persiapkanlah dirimu menjadi imam sebelum engkau memutuskan mencintaiku karena cintamu akan menjadi sia-sia bila engkau tak mampu menjadi imamku. Akan aku tolak pinanganmu bila engkau datang hanya bermodalkan cinta yang semu.
≈≈≈
0 komentar